Search This Blog

Thursday, December 5, 2024

Edi Susilo : CGP Angkatan 11 Kota Bandar Lampung yang Penuh Semangat

edi-susilo-cgp-angkatan-11-kota-bandar-lampung-yang-penuh-semangat


Pertama kali mengenal pak Edi Susilo, pasti kamu akan berpikir beliau orang yang serius.  Aku pun berpikir begitu. Tapi, saat aku ngobrol dengan Pak Edi Susilo CGP Angkatan 11 Kota Bandar Lampung yang penuh semangat ini, aku tahu bahwa beliau orangnya cukup easy going. 

Buktinya, aku dan teman-teman di grup rempong yang semuanya perempuan, bisa lama ngobrol dengan guru matematika di SMPN 6 Bandar Lampung ini. Dan, asyiknya, pak Edi mau jadi ketua kami di grup yang terdiri dari 4 kelompok di bawah bimbingan fasilitator, ibu Liswantari, S.Pd.

Fyi, Pak Edi pernah sebelas tahun mengalami long distance dengan pasangan hidupnya, namun rasa percaya dan komunikasi yang baik menjadikan kehidupan beliau harmonis. Hal yang jadi poin pendukung pak Edi dapat mengikuti program guru penggerak angkatan 11 ini dengan lancar hingga akhir. Insya Allah, ilmu yang diperoleh dapat memberi manfaat bagi orang sekitar, terutama peserta didik di sekolah. Aamin.

Pengalaman Awal Mengikuti Seleksi Program Guru Penggerak

Memang, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Seperti cerita pengalaman pak Edi mengikuti seleksi program guru penggerak ini. "Saya sebenarnya sudah mencoba seleksi CGP di angkatan sebelumnya, tapi gagal. Dan, seleksi angkatan ini pun hampir gagal, karena keluarga saya tertimpa musibah. Alhamdulillah, saya lulus dan bisa belajar bersama di sini."

Semangat pak Edi dalam menuntut ilmu ini, nggak perlu diragukan lagi. Sehingga, guru yang juga jadi pembina kegiatan eskul taekwondo ini pun nggak segan untuk lembur demi menyelesaikan tugas CGP.

edi-susilo-cgp-angkatan-11-kota-bandar-lampung-yang-penuh-semangat


Edi Susilo : CGP Angkatan 11 Kota Bandar Lampung yang Penuh Semangat

Pak Edi mengikuti program guru penggerak yang dimulai sejak bulan Juni dengan penuh semangat. Beliau ingin memberikan teladan pada siswa di sekolahnya, SMPN 6 Bandar Lampung bahwa belajar itu dilakukan sepanjang hayat. 

Sebagai ketua kelompok di grup B, pak Edi juga memberikan kontribusi yang mengingatkan kita dengan trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Semboyan yang memberikan arti mendalam buat para pendidik di Indonesia.

Dengan menjadi seorang guru profesional yang telah menjalankan program guru penggerak selama 6 bulan, Pak Edi Susilo berharap ia dapat mengaplikasikan ilmunya bersama teman-teman guru dan warga sekolah pada siswa.

Dan, aku percaya jika semangat pak Edi terus menyala, maka "Guru Hebat Indonesia Kuat ' akan terwujud. Semangat!

Wednesday, December 4, 2024

Upgrade Diri sebagai Cara Bijaksana Menghadapi Tekanan Pekerjaan

upgrade-diri-sebagai-cara-bijaksana-menghadapi-tekanan-pekerjaan


Aku percaya bahwa semua orang memiliki privilige dalam hidupnya. Sayangnya, kita mungkin nggak menyadarinya. Seperti aku yang memiliki privilige sebagai seorang guru. Keistimewaan yang nggak semua orang bisa miliki.

Namun, siapa bilang privilige ini selalu digunakan dengan bijak oleh guru? Dalam beberapa obrolan dengan guru-guru yang ada dalam zona amannya, mereka sudah menikmati privilige ini sebagai hal yang lumrah. Taken for granted. Hingga, kondisi ini menghasilkan kelas-kelas yang hampa dengan pembelajaran yang merangsang pemikiran yang kritis.

Kondisi ini bukan tanpa sebab. Tekanan hal yang bersifat administrasi dan kesejahteraan yang belum diperhatikan oleh pihak yang memiliki wewenang jadi bumbu yang bikin kompleksnya masalah guru. Belum lagi masalah adab siswa yang bikin aku makin mengurut dada sambil mengucapkan istigfar berulang kali.

Privilige Guru

Oya, mungkin bagi kamu yang bukan guru, belum tahu apa aja privilige yang dimiliki oleh seorang guru. Salah satu privilige yang bisa dimiliki oleh guru adalah tunjangan sertifikasi. Besarannya berkisar antara satu setengah juta rupiah atau bisa lebih dari dua jutaan kalau kamu sudah inpassing seperti aku. Tunjangan itu cair dalam tiga bulan sekali. 

Kalau guru ASN atau PPPK, kamu akan mendapatkan privilige lain, seperti gaji 13, tunjangan kinerja dan lain-lain. Poinnya sih, tunjangan ini diberikan sebagai penyemangat agat guru selalu mengupgrade diri sebagai cara bijaksana menghadapi tekanan pekerjaan.

Nah, itu sih baru dari segi finansialnya. Keistimewaan lain yang dimiliki guru adalah 

1. Guru memiliki hak dan kewajiban untuk membimbing anak-anak didiknya di sekolah. Kamu bisa bayangkan kalau kamu mengajar di satu kelas yang berjumlah 32 orang dan dalam sehari aku bisa mengajar 4 kelas. Hitung aja berapa anak yang bisa aku bimbing dalam sehari.

Kalau kamu hitung kebaikan mengajar satu anak aja sudah luar biasa, bayangkan kalau kamu dapat membimbing anak sebanyak itu. Amazing kan? Itulah privilige guru yang nggak dimiliki profesi lain.

2. Selain membimbing anak di kelas, guru SMK sepertiku memiliki hak dan kewajiban pada anak untuk membimbing mereka hingga lulus dan dapat bekerja di tempat sesuai dengan kompetensi mereka. Artinya, guru pun harus mempersiapkan anak agar mampu menghadapi dunia kerja yang serba kompetitif seperti saat ini. 

Aku dapat membayangkan kalau mobil yang ada di pabrikan itu bukan hanya dibuat dan dijual, tapi juga diperhatikan layanan purna jualnya. Pabrikan gak hanya memproduksi tapi juga memperhatikan agar mobil itu dapat berfungsi sesuai dengan harapan konsumen. 

Dan, kalau mobil atau motor aja diperhatikan dengan istimewa agar dapat melayani kebutuhan masyarakat, aku pikir peserta didik atau murid memiliki posisi yang lebih tinggi dari mobil atau motor. Artinya, guru harus dapat membimbing anak agar mereka dapat menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Bukan hanya sekedar memiliki kemampuan kejuruan yang menghasilkan uang, tapi siswa juga memiliki skill empati atau adab yang baik.

Lalu, kenapa sih guru itu harus upgrade diri? Bukankah guru itu kerjanya hanya mengajar atau ngomong aja di kelas? Bukankan guru itu hanya masuk ke kelas, ngabsen, kasih tugas, lalu mengurus administrasi di kantor? Bukankah guru itu hanya mengajar dan menghabiskan materi pelajaran yang ada di buku guru? Bukankah guru itu tugasnya hanya menulis nilai di raport agar anak-anak bisa lulus dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lalu bekerja?

Wah, mungkin semua itu benar ya? Tapi, mungkin juga tidak..

Beberapa teman guru pernah mengeluh padaku bahwa mereka sering terpaksa untuk memberi nilai pada anak padahal anak tersebut hampir tidak pernah masuk sekolah. Guru yang lain curhat bahwa ia harus menaikkan siswanya padahal anak itu belum bisa membaca dan menulis. Duh..

Pada obrolan lain teman-teman bercerita tentang pelatihan berminggu-minggu yang ia ikuti. Ia mengeluh karena sulitnya mengaplikasikan pengetahuan yang ia miliki. Maka, ia pun kembali ke setelan awal lagi. Pengetahuan yang ia pelajari di pelatihan hanya tinggal kenangan aja. Menumpuk di meja tanpa pernah menyentuh anak-anak.

Dan, kalau pun ia memaksakan diri untuk mempraktikkan ilmunya tersebut, ia akan capek sendiri karena tidak adanya dukungan dari atasan. Hingga, seorang teman berkelakar bilang begini, "sepertinya kita ini hanya menggunakan terusan aja ya? Nah, kalau pakai bawahan tanpa atasan kan aneh ya? wkwkwk.

Dilema ini, aku pikir terjadi di mana aja. Mungkin. Hingga, perubahan pendidikan atau apa pun itu sulit dilakukan karena pihak-pihak yang terlibat sudah kadung aka terlanjur ada di zona yang nyaman. Bagiku yang guru biasa, bergerak untuk terus belajar dan mengasah kemampuan diri adalah api yang aku nyalakan nggak hanya di diriku, tapi juga bagi siapa pun yang mau mendengarku. 

Aku percaya bahwa apa pun yang kita lakukan hanya karena Allah, pasti akan membawa kebaikan. Karena bukankah belajar adalah kewajiban seorang manusia? Kita nggak perlu bersandar pada manusia, karena manusia itu penuh tipu daya. Nggak perlu juga menjilat atasan agar dapat kelas yang mudah atau dapat kelas yang anaknya PKL hingga bisa santai dan datang semaunya. 

Seorang guru, menurutku adalah pribadi pilihan yang dapat menjadi model bagi orang lain. Hingga, ia harus memiliki sifat-sifat yang baik. Ya, minimal kalau kita melakukan sesuatu dan hal itu kita kembalikan pada diri kita, hal itu membawa kebahagiaan. Namun, jika itu tidak terjadi, kita perlu merefleksikan diri dan mengubah perilaku kita tersebut. Ya kan?

Upgrade Diri sebagai cara bijaksana menghadapi tekanan pekerjaan

Seorang wali murid pernah menanyakan alasan kenapa siswa kelas XII harus mengikuti ujian semester ganjil padahal mereka sedang melakukan proses PKL di tempat industri. Saat itu, aku menjawab bahwa ujian semester dilakukan untuk menguji level pengetahuan mereka selama ini. Padahal, aku tahu, alasan ini mungkin tidak seluruhnya benar.

Nah, kemampuan guru untuk dapat menghadapi situasi yang sensitif seperti itu, aku pikir sangat diperlukan. Terkadang, seorang guru memang harus dapat memberikan jawaban diplomatis untuk menenangkan perasaan orang tua siswa. 

Seperti jawaban pertanyaan di atas, aku kan nggak mungkin menjawab bahwa ujian bagi kelas XII yang sedang PKL merupakan salah satu cara untuk mengontrol angka besarnya tagihan administrasi di kelas XII. Kalau aku jawab begitu, aku pasti ditegur oleh atasan. Aku juga sadar bahwa gajiku pun berasal dari administrasi siswa.

Selain kemampuan dalam menghadapi situasi seperti di atas, alasan guru harus upgrade diri adalah perubahan zaman yang cepat. Perubahan yang mengakibatkan peserta didik memilki kemampuan atau cara berpikir yang berbeda dengan saat kita ada di usia mereka.

So, aku bisa membayangkan kalau guru masih mengajarkan anak di kelas dengan cara lama. Pasti anak-anak akan merasa cepat bosan. 

Oya, fyi, tadi aku kan ngecek di kelas yang sedang ujian dan diawasi oleh guru baru yang gen Z itu. Eh, guru sibuk dengan gadget, siswa yang ujian pun sibuk dengan gadget-nya. Wah, piye iki? Lucky for them, guru itu minta tolong padaku untuk nunggu sebentar, karena ia ingin ke belakang. Saat itu, aku minta anak-anak untuk mengumpulkan gawai di depan kelas.  Mungkin, karena mereka takut denganku, tanpa bicara apa-apa, mereka segera mengumpulkan gawainya.

Ya. begitulah, jika kamu mengajar di SMK, kamu pun perlu yang namanya galak aka tegas wkwk. Skill yang akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Skill yang wajib guru upgrade untuk dapat beradaptasi dengan peserta didik yang terbiasa dengan lingkungan yang serba permisif. 

Apa pun itu, aku pikir, seorang guru melakukan aktivitas di sekolah dengan tujuan yang berpihak pada murid. Mewujudkan anak-anak Indonesia yang memiliki karakter mulia, berkualitas dan proaktif pada perubahan zaman.  Semangat!

Monday, December 2, 2024

Trik Bilang Tidak pada Teman Toxic

trik-bilang-tidak-pada-teman-toxic

Memiliki banyak teman adalah hal yang menyenangkan. Tapi, aku yakin nggak semua orang bisa berteman dengan banyak orang. Seperti aku yang hanya bisa konsentrasi dengan satu atau dua teman saja dalam satu waktu. 

Aku bersikap begitu bukan tanpa alasan. Selain berteman itu membutuhkan waktu, aku pikir dengan bertambahnya usia memiliki satu atau dua teman saja sudah sangat beruntung.

Alasan lainnya adalah kita nggak bisa membuat semua orang senang. Apalagi, semua orang bisa jadi memiliki kecenderungan atas kesenangan yang berbeda. 

Itu artinya, kita akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk memenuhi kesenangan semua orang. Hasilnya, kita tidak akan bisa menyenangkan semua orang. Pasti ada yang merasa kecewa dan merasa belum terpenuhi kesenangannya sekeras apa pun kita berusaha.

Belum lagi, beberapa orang tersebut akan menuntut terus, hingga kita nggak bisa melakukan hal lain yang mungkin jauh lebih penting. Sehingga, aku pikir kita perlu trik untuk bilang tidak pada teman toxic. Oya, teman yang suka menuntut kita melakukan sesuatu untuk kita tanpa mempertimbangkan perasaan atau kebutuhan kita, aku pikir termasuk dalam ketegori teman toxic.

1. Berkata jujur

Bersikap asertif dan berani bilang tidak adalah penting agar kita memiliki batasan atas apa yang bisa dan tidak bisa kita/ orang lain lakukan. Dan, sikap ini akan mempermudah kita untuk berkata jujur tentang apa yang kita rasa dan pikirkan. Dengan mengatakan hal yang sebenarnya, teman kita dapat mengetahui bahwa kita pun memiliki kebutuhan dan keinginan.

2. Menolak dengan halus

Jika teman tersebut masih memaksa, kita dapat menolak permintaan mereka dengan penolakan halus. Kita bisa menyampaikan bahwa kita memiliki acara lain atau kita tidak punya waktu atau apa pun yang ia inginkan dari kita.

3. Menghindar

Saat sikap jujur dan penolakan masih belum berhasil untuk menolak permintaan teman toxic ini, kita dapat menghindar darinya dengan segala cara. Biasanya sih, kita bisa memblokit nomornya atau tidak berada dalam circle pertemanannya lagi.

Bersikap Asertif pada Teman Toxic

Seorang teman bilang padaku tentang alasanku betah duduk bareng teman yang aku tahu toxic. Salah satu alasanku adalah terkadang kita nggak bisa memilih teman, Dan, aku pikir, saat itu bahwa aku bisa mengubah temanku tersebut.

Pemikiran yang ternyata keliru, karena terkadang sifat manusia itu memang ada yang tidak bisa berubah. Dan, kita nggak bisa memaksa. Itulah sebabnya mungkin trik di atas aku gunakan. 

Hingga, meski duduk bersama, itu hanya fisik saja. Pemikiranku sudah lama tidak sejalan dengannya. Aku juga tidak lagi mengiyakan apa yang temanku itu katakan. Sekarang aku lebih jujur pada diriku sendiri. Dulu, aku sering merasa resah karena sering mencari validasi orang lain. 

Alhasil, sekarang aku merasa lebih tenang. Aku bisa lebih menerima diriku sendiri lengkap dengan kekurangan dan kelebihanku. 

Saturday, August 31, 2024

RPP Bahasa Inggris Teks Deskripsi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Nama Penyusun Keahlian              : Yoharisna, S.S
Sekolah                                              : SMK BLK Bandar Lampung

Tahun Pelajaran                              : 2024/2025

Alokasi waktu                                    : 5 x pertemuan x 3 JP x45 menit
Fase/Kelas/Semester                      : E/ X DKV/ Semester 1



A.   Profil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil survey belajar siswa ditemukan bahwa siswa kelas X DKV memiliki kemampuan TIK dan memiliki gawai untuk menunjang proses pembelajaran.

B.   Tujuan Pembelajaran

1.     Peserta didik mampu membedakan noun phrase, adjectives, dan adverb pada teks descriptive dalam bentuk audio, visual, dan audio visual tentang profesi pada bidang Desain Komunikasi Visual.


    Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran

1.     Peserta didik mampu membedakan noun phrase, adjectives, dan adverb pada teks descriptive dalam bentuk audio, visual, dan audio visual tentang profesi pada bidang Desain Komunikasi Visual.

2.     Peserta ddik mampu menemukan ide pokok dari paragraph tentang teks profesi terkait DKV dalam bentuk audio, visual, dan audio visual

 

C.   Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kesatu


KEGIATAN AWAL

1. Guru dan peserta didik saling menyapa dan mengucapkan salam

2. Ketu akelas memimpin doa sebelum belajar ( Beriman, bertakwa kepada Tuhan                 YME dan berakhlak mulia)

3. Peserta didik diberikan ice breaking untuk menyiapkan fisik dan psikis mereka                sebelum memasuki pelajaran.

4. Guru mengecek kehadiran peserta didik

5. Guru memberikan pertanyaan pemantik

6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, metode penugasan, dan bentuk                            penugasan

 

            


Photographer Career Video


KEGIATAN INTI


Syintax Model PjBL, Pertanyaan Mendasar

1.     Peserta didik mengisi KWL Chart. Berdasarkan KWL, peserta didik dalam kategori belum siap akan membentuk 1 kelompok didampingi oleh guru. Sementara peserta didik dalam kategori siap akan dikelompokkan dan didampingi oleh peserta didik dalam kategori menguasai sebagai tutor sebaya dan tetap dimonitor oleh guru.

2.     Peserta didik mendapatkan lembaran text terkait profesi DKV berjudul Photograpers Career.

3.     Peserta didik mengamati tayangan terkait profesi DKV berjudul Photograpers Career. Source : https://www.youtube.com/watch?v=dmS_aX8obCo


Menyusun Perencanaan Proyek dan Menyusun Jadwal

  1. Guru membagikan form dan meminta peserta didik untuk melengkapi berdasarkan informasi yang didapat dalam video
  2. Guru memberikan pertanyaan esensial (misal: What is it about? What does photographer do?
  3. Guru menjelaskan proyek pembuatan media belajar terkait job description berikut jadwal pengerjaan
  4. Setiap kelompok mengidentifikasikan language feature (noun, adjective, adverbs, dan verbs) dari teks/ video dan menunjuk 1 anggota kelompok belum siap untuk bergabung ke dalam kelompok ahli.
  5. Kelompok ahli yang terbentuk berdiskusi untuk menyamakan konsep tentang hasil diskusi dari berbagai referensi dengan bimbingan guru.
  6. Anggota kembali ke kelompoknya dan menjelaskan hasil diskusi pada kelompok asal.
  7. Kelompok mempresentasikan hasil diskusi
  8. Guru memberikan pertanyaan lisan

Memantau Kemajuan Proyek

  1. Guru menanyakan terkait progress proyek, terkait kesiapan alat dan bahan `yang diperlukan
  2. Guru menunjukkan contoh resume dari Dyonte Blake
  3. Secara berkelompok peserta merencanakan pembuatan proyek resume dari photographer terkenal yang telah dibaca/ ditonton sebelumnya.

Penilaian Hasil

1..Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas

2. Mengupload hasil kerja di media sosial

3. Mengevaluasi Pengalaman dengan bimbingan guru,

4. Masing-masing kelompok melakukan evaluasi

 

KEGIATAN PENUTUP

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
2. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan                             berikutnya
            3. Guru meminta peserta didik untuk menjaga kebersihan dan kerapian ruangan (penumbuhan                     karakter dan budaya disiplin
            4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motovasi tetap semangat                     belajar dan diakhiri dengan doa.

Asesmen dan Tindak Lanjut

  1. Sebelum pembelajaran : asesmen diagnostic
  2. Selama pembelajaran   : asesmen formatif
  3.   Setelah pembelajaran        : asesmen sumatif

Rencana Asesmen

a. Asessmen Awal

Asessmen Awal menggunakan KWL Chart. Pada KWL Chart ditanyakan tentang pengetahuan peserta didik tentang teks deskripsi terkait profesi di bidang DKV . Dari jawaban yang akandiberikan siswa bisa tergambarkan sejauh mana siswa paham tentang materi yang akan disampaikan guru.


b. Asessmen Formatif

Asessmen Formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengukur sejauh mana ketercapaian peserta didik dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru.Untuk pertanyaan terkait asessmen formatif dikaitkan dengan KKTP pada masing- masing tujuan pembelajaran.


c. Asessmen Sumatif

Pelaksanaan Asessmen Sumatif dilakukan pada pertemuan ke 5 dengan mencakup semua KKTP yang ditargetkan. Lembaran tes Sumatif untuk siswa dapat dilihat pada lampiran

 

 PENGAYAAN dan REMIDI

Pengayaan : Pengembangan potensi agar optimal

Remidi       : Bantuan dan bimbingan bagi peserta didik yang kurang

REFLEKSI GURU

  1. Apakah metode pembelajaran tersebut dapat diikuti oleh semua peserta didik di kelas?
  2. Adakah kendala/ hambatan dari peserta didik dalam mengikuti pembelajaran?
  3. Bagaimana cara mengatasi peserta didik yang memiliki kendala belajar di kelas?
  4. Apakah semua peserta didik mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik?
  5. Apakah semua peserta didik mampu mencapai kompetensi yang diharapkan?
  6. Adakah perubahan sikap dan keterampilan peserta didik selama proses kegiatan belajar?

 

REFLEKSI MURID

  1. Hal menarik apa yang kamu dapat setelah mempelajari descriptive text about photographer career
  2. Kesulitan apa yang kamu dapat dengan belajar kelompok? 
  3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?
  4. Adakah cara belajar lain yang dapat membuatmu lebih efektif dalam belajar materi ini            

            

😊😀😕


  LAMPIRAN


Lembar Kerja Peserta Didik :

Lembar Kerja untuk siswa yang digunakan untuk mempermudah pembelajaran.
Bahan Bacaan dan materi pembelajaran Guru dan Siswa :

https://www.youtube.com/watch?v=dmS_aX8obCo

GLOSARIUM

specialize : concentrate on and become expert in a particular subject or skill
Commercial : making or intended to make a profit.

resumee : a summary of your academic and personal experiences, including before- and after- school activities, volunteer job, and/ or works.

Recordkeeping : the method of keeping track of business transactions and activities either manually or digitally.

DAFTAR PUSTAKA

Indriastut, Anik M.2022.Buku Pegangan Guru dan peserta didik : Bahasa Inggris Splash-X SMK kurikulum Merdeka. Penerbit Erlangga

 

 

 

 Bandar Lampung, Agustus 2024

Mengetahui,

           Kepala SMK BLK Bandar Lampung,                Guru Mata Pelajaran,

 



 Riyanto, S.Pd, M.M                                               Yoharisna, S.S

 

 


LAMPIRAN

Today a camera in your pocket is the norm, bit it takes a skills a photographer, with technical knowledge and artistic vision to capture poetry in a visual image. These professional artists use technical equipment and software to create quality photograph.


Expertise with digital cameras and photo editing software is a must, whether they shoot weddings, portraits, or breaking news stories. About 60% of photographers are self-employed. These photographers often need to advertise and attract new clients. This makes networking and maintaining an online portfolio essential for marketing their work.

Independent photographers are responsible for recordkeeping as well as purchasing and maintaining equipment. Photographers work in news, portraits studios, and commercial studios. They may specialize, for example, in scientific, aerial, or industrial photography. Working for a news outlet can mean long and irregular work, exposure to dangerous surroundings and frequent travel.


Most photographers stand or walk for long periods while carrying heavy equipment. Many positions require only the skill and expertise needed to capture the images the employer wants, although a bachelor’s degree in photography or a related field may be required for work in photojournalism, or specialized fields, while a career in photography takes commitment to the craft and artistic discipline, it’s worth it to get the perfect shot.

 

No

Nouns

Verbs

Adjectives

Adverbs


 




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

  Demikian, bapak/ ibu guru hebat RPP sederhana ini. Jika bapak/ ibu ingin mendapatkan ide terkait RPP yang sudah terintegrasi dengan KSE, ibu/bapak dapat cek di link ini ya.. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

RPP Bahasa Inggris kelas X DKV (Links to an external site.)