Hari-hari berlalu begitu saja. Tak terasa. Ah, itu kata-kata klise banget ya? wkwk. Tapi, kenyataannya nggak ada yang biasa dalam hidup ini. Semuanya hadir, datang, ada, dan mengisi hidup kita pastilah memberi arti luar biasa.
Begitu pun hingga semuanya yang ada itu pun kemudian akhirnya berlalu. Mungkin, mereka pergi untuk sementara ataupun selamanya. Point-nya sih, nggak ada yang tidak berubah.
Sehingga, aku pikir, rekap tahun 2023 tentang Pertemuan dan Perpisahan ini perlu kubuat, sebagai pengingat bahwa hari-hari bersama orang yang dekat denganku hari ini adalah berharga.
Dan aku harus menghargainya semampuku. Sehingga, nanti saat tidak bersama lagi, aku tidak menyesal. Aku akan tersenyum mengingat kenangan indah bersama selama ini.
1. Kenangan 15 tahun bersama di sekolah
Di awal tahun 2024 ini aku sudah bersama dengan teman-teman di sekolah selama 15 tahun. Waktu yang nggak sebentar.
Aku masih ingat awal bertemu, kita masih lugu. Beberapa dari kita, masih memulai karir mengajar. Ah, waktu telah berlalu ya? Kemudian, satu persatu, beberapa dari kita menikah. Sehingga, dari guru-guru yang lama, tinggal aku yang belum menikah. Doa kalian pun terus mengalir untukku di tahun ini.
Terima kasih, teman-teman. Semoga Allah mengabulkan doa-doa terbaik kalian. Aku lekas dapat jodoh di tahun 2024 ini. Aamin.
2. Pertemuan dan Perpisahan yang mengharukan
Pertemuan dan perpisahan adalah hal yang alami dalam hidup kita. Dulu, awal bertemu, kita berkumpul guru baru sekitar 17 orang. Sekarang di akhir tahun 2023, sekitar 14 orang akan pindah tugas karena diterima P3K. Duh, rasanya gado-gado.
Beberapa teman ada yang menangis. Aku sih belum merasa sedih, lha wong mereka pindah kan masih lama. Sekitar Juli 2024. Kenapa harus nangis sekarang? Ya kan?
Selain itu, toh mereka hanya pindah tugas kan? Masih di Lampung. Bisa ketemu kapan aja, kalau mau. Dan, mungkin dengan pindah tugas ini, nasib mereka akan lebih baik. So, aku harus merasa Ikut senang buat mereka.
3. Perpisahan abadi
Dan, ngomongin tentang perpisahan, aku ingat dengan Pak Fatah. Dulu, beliau lah guru pertama yang pergi duluan. Berpulang ke pangkuan Allah.
Saat itu, rasanya beda banget. Aku sempat ngobrol dengan Dwi bahwa di hari-hari terakhir beliau, kami sering dinasihati tentang kehidupan ini. Bagaimana kita harus selalu berbuat kebaikan.
Lalu, Pak Fatah pun disusul oleh Pak Saibani, Pak Suryono, dan Pak Edi. Keempat guru ini sampai mendekati hari-hari terakhirnya masih aktif di sekolah. Bahkan, Pak Edi masih mengajar sebelum hari terakhirnya. Kata anak Pak Edi, bapak mau mengantarkan cucu ke sekolah dan bilang mau tidur sebentar.
Dan, saat cucunya berusaha membangunkan, beliau sudah nggak ada. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami sangat berduka cita. Beliau adalah guru yang sangat baik. Sebenarnya beliau sudah pensiun, tapi Pak Edi masih ingin produktif. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa beliau dan diterima amal kebaikannya. Aamin.
Kematian teman-teman ini, membuat kami merasa makin dekat. Kami sadar bahwa hidup ini hanya sesaat. Sehingga, kami harus mengisinya dengan perbuatan baik bagi diri sendiri dan orang-orang sekitar kami.
4. Harapan Baru
Di akhir tahun 2023 ini, aku pun menerima kabar baik. Dalam usahaku untuk mengupgrade diri sebagai guru, aku pun mengikuti program CGP (Calon Guru Penggerak) yang diadakan kemendikbud. Dan, alhamdulillah, aku lulus tahap 2.
Untuk selanjutnya, aku akan mengikuti program pelatihan selama 9-12 bulan. Gosupnya sih, pelatihan akan dimulai di bulan Maret 2024. Menunggu CGP Angkatan 9 selesai. Oya, aku ikut CGP Angkatan 10.
Program ini sebenarnya bisa diikuti oleh semua guru yang sudah mengajar lebih dari 5 tahun. Asalkan namanya tertera di
SIMPKB.
Sayangnya, nggak semua guru bersedia menyiapkan waktu dan tenaga untuk program ini. Yah, wajar aja. Waktunya cukup lama ya?
Namun, menurutku sih, pelatihan ini dapat meningkatkan performa guru dalam mengajar dan membantu siswa di kelas dalam proses pembelajaran. Program ini juga katanya hanya sampai Angkatan 12. Sayang kan kalau nggak ikut?
Harapanku sih, dengan mengikuti program CGP ini, aku jadi punya insight tentang guru. Dan, tentunya bisa memengaruhi dan menginspirasi teman-teman lain untuk terus belajar. Demi masa depan generasi emas ini. Kalau guru-gurunya rajin belajar, InsyaAllah peserta didik pun akan terinspirasi. Semoga.