Ya, sepupuku itu, emang belum pernah beternak ayam. Hingga, saat ia bekeluarga dan memutuskan untuk memelihara ayam sebagai hobi, ia pun kaget.
Aku bisa bayangkan ekspresi sepupuku dan anaknya saat lihat anak ayam kecil yang lucu itu saat menetas untuk pertama kalinya.
Nggak hanya sepupuku yang menyadari manfaat memelihara hewan peliharaan bagi anak, aku pun mengerti bahwa Hasan pun perlu mengenal dan belajar tentang hewan.
Awal mengenal Hewan Peliharaan Bagi Anak
Aku ingat saat Hasan pertama kali melihat ayam kalkun di rumah. Usianya sekitar satu tahun. Ia pasti akan langsung tertawa dan menggerakkan kaki dan tangannya.
Sementara mulut Hasan berusaha meniru suara kalkun yang cukup nyaring itu. Kami pun tertawa melihat tingkah lucunya itu.
Lalu, saat ia mulai bisa berjalan dan melihat anak ayam di kandangnya, Hasan pun berusaha memegang anak ayam tersebut. Ah, gemes banget melihatnya.
Ibuku sih khawatir. "Hati-hati ntar Hasan digigit kutu ayam," kata ibu sambil menggendong Hasan ke dalam rumah.
Sekarang, Hasan sering berlari-lari mengejar anak ayam atau ayam kalkun di samping rumah. Ibu yang mengawasinya pasti bilang begini. "Hasan, hati-hati ya.. "
Tapi, seperti biasa, nggak lama kemudian ponakan itu aku lihat duduk sambil diolesi kakinya yang lecet karena jatuh atau nabrak sesuatu. Ah, pengin ketawa kok nggak tega ya.
Bagaimana jika Kamu takut Hewan Peliharaan?
Emang sih, anak yang bermain bareng hewan peliharaan bisa cukup berisiko. Dari jatuh, digigit hewan peliharaan, hingga alergi terhadap kotoran atau bulu hewan tersebut.
Tapi, aku pikir, dengan perawatan dan perhatian cukup terhadap kebersihan hewan tersebut, anak cukup aman main bareng hewan peliharaan.
Kalau khawatir, ya.. biarkan aja anak melihat hewan peliharaan dari jauh aja. Seperti tetanggaku yang terkadang datang sambil menggendong anaknya untuk melihat ayam.
Ya, aku perhatikan jaraknya dengan ayam-ayam tersebut sekitar 10 meter lebih. Untung aja, ayamnya masih terlihat ya? wkwk.
Aku pun ingat, teman yang suka kucing. Masalahnya, ia pun takut kucing karena pernah digigit kucing Himalaya milik tetangganya. Jadi, saat ia pengin sentuh kucing lagi, ya terlihat ragu-ragu gimana gitu.
Aku hanya tersenyum lihat ekspresi wajahnya berubah-ubah antara takut dan senang. Ah, manusia itu emang unik ya. Terkadang rasa sayang itu pun bisa mengalahkan rasa takut.
Manfaat Memelihara Hewan Peliharaan Bagi Anak
Senin kemarin, Hasan mulai sekolah TK A. Ia terlihat senang sekali. Apalagi saat pagi hari ia mendengar suara kalkun. "Klu klu klu..." Sambil dimandikan, ia masih sempat menirukan suara kalkun sambil tertawa-tawa.
Selain menirukan suara kalkun, bocil ini sering membantu bapak masak makanan ayam. Yup, bapak setiap hari masak sayur sisa yang diambilnya di pasar Koga. Dan, bapak masak dengan kayu bakar.
Hasan tentunya meniru bapak dari mengumpulkan ranting kayu kecil, atau kayu sisa untuk dijadikan kayu bakar. Dan, sekali lagi, ibuku bilang, "Hasan, hati-hati ya.." Lalu, Hasan menjawab, "Iya uti.."
Nggak hanya menghidupkan kayu bakar, Hasan pun sibuk ingin ikut memotong sayuran yang akan dimasak bapak. Bocil itu pun mengambil pisau dan duduk di samping bapak yang sibuk memotong sayur.
Ibu yang melihat itu, langsung mengambil pisau itu dan menggantinya dengan pisau mainan plastik. Pisau yang nggak tajam, hingga bocil ini protes. "Nggak tajam, Uti.. Hasan kan mau bantu Akung."
Dan, drama pun terjadi. Akhirnya, Hasan mau diganti tugasnya untuk mengambil air. Nggak lama, bocil itu sibuk mondar-mandir bawa ember kecil berisi air.
Ah, rumah emang seru kalau ada bocil ya? wkwk.
Oya, jadi manfaat memelihara hewan peliharaan bagi anak adalah
1. Anak belajar menyayangi mahluk hidup di sekitarnya. Seperti Hasan yang juga mengagumi bunga-bunga rumput di pinggir jalan atau kupu-kupu kecil yang hinggap di bunga itu. Ia bilang sambil tersenyum, "cantik ya.."
2. Anak belajar mengenal pekerjaan sehari-hari. Ya karena memelihara ayam, ponakanku itu mengenal cara bakar kayu bakar, menimba air, memberi makan ayam, dan lain-lain.
3. Anak belajar arti bahaya hewan peliharaan. Selain memelihara ayam, kami juga beternak lebah. Yah.. cuma tiga kotak kecil lebah klanceng. Lebah yang cukup aman, karena tidak menyengat.
Hasan tahu, meskipun tidak menyengat, lebah ini bisa masuk hidung dan mulutnya. Dan, rasanya nggak nyaman. Ia juga tahu, lebah yang ukurannya lebih besar dari lebah klanceng itu berbahaya. Ia pernah lihat lebah menyengat pipi bapak hingga bengkak.
4. Anak juga belajar arti menghargai hewan peliharaan. Dengan memelihara ayam contohnya, Hasan mengerti bahwa ia bisa makan telur dan daging ayam. Ia juga pernah panen madu bareng uti.
Memelihara Hewan Peliharaan sebagai usaha Meningkatkan Kesejahteraan Anak
Aku pikir, dengan beternak ayam dan madu di rumah, kami dapat meningkatkan gizi anak. Paling nggak, kami bisa makan telur ayam gratis hampir tiap hari. wkwk.
Bahkan, teman-teman di sekolah pun sering bilang, "enak bener sih, Yo.. kamu bisa makan telur organik tiap hari. Ada madu juga lagi.."
No comments:
Post a Comment